Kamis, 13 Oktober 2016

Sinopsis Novel "Kepahlawanan dan Inspirasi Pangeran Sambernyowo"

Sinopsis  Legenda Kepahlawanan dan Inspirasi Pangeran Sambernyowo

#MuhammadAkbarSultanSiregar

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Saya akan memberikan sinopsis Buku Legenda Pangeran Sambernyowo. Buku tersebut di tulis oleh Agus Haryo Sudarmojo, diterbit PT Kompas Media Nusantara pada bulan Desember tahun 2011. Berikut sinopsis nya

Pangeran Sambernyowo
   Kepahlawanan dan Inspirasi Pangeran Sambernyowo
   Raden Mas Said dilahirkan di Keraton Kartasura pada 17 April 1725. Ayahnya bernama Kangjeng Pangeran Arya Mangkoenagoro dan ibunya Raden Ayu Wulan, puteri dari pangeran Balitar. Ayahnya dikenal sebagai pangeran yang cerdik berkat pengetahuannya yang mendalam tentang sastra dan tradisi Jawa. Itulah sebabnya ia dianggap pantas menggantikan tahta ayahnya yaitu Amangkurat IV. Namun suasana politik keraton Kartasura tidak terlalu nyaman bagi sang pangeran. Sejak adiknya naik tahta dengan gelar Pakubuwana II, ia malahan dianggap duri dalam daging bagi klik kerajaan yaitui bunda raja, Gusti Kangjeng Ratu Ageng dan Patih Danureja. Ia pun difitnah dan akhirnya dibuang ke Ceylon sampai ke Kaapstad.
  Sejak pembuangan ayahnya itu, Raden Mas Said dan adiknya Raden Mas Ambia dan Raden Mas Sabar hidup menyedihkan. Mereka sebelumnya juga telah ditinggal ibunya. Ketiga anak itu hidup dalam suasana kemelaratan dan tersisih dari kehidupan istana. Tidak ada lagi pada mereka terpancar gambaran sebagai putera calon raja. Namun pada sisi lain melalui kehidupan yang penuh penderitaan ini ia sangat akrab dengan rakyat kecil. Teman dekat mereka yang selalu menemani adalah Raden Sutawijaya dan Raden Suradiwangsa.
Menjelang usia 14 tahun oleh Pakubuwana II, Raden Mas Said diangkat menjadi seorang Manteri Gandek dengan gelar Raden Mas Ngabehi Suryakusuma dengan mendapat tanah lungguh( jabatan) seluas 50 karya. Ketika terjadi pelarian orang-orang Cinadari Batavia meluas ke Kartasura pada 1740 sempat timbul perlawanan rakyat kepada penguasa VOC di Kartasura. Atas huru-hara ini Raden Mas Said bersimpati pada perlawanan rakyat. Pasukan pemberontakan yang dipimpin oleh Mas Garendi berhasil menduduki keraton.
  Kondisi keraton yang kurang aman dan kekhawatiran akan keselamatan adik-adiknya, Raden Mas Said memutuskan untuk meninggalkan istana diikuti oleh teman-temannya seperti Sutawijaya dan Suradiwangsa. Atas saran Suradiwangsa Raden Mas Said dianjurkan untuk pergi ke Nglaroh, daerah tempat Suradiwangsa pada 1741. Selama di Nglaroh Raden Mas Said bersama adik-adiknya dan pengikutnya melakukan latihan perang sebagai persiapan melawan Belanda. Di Nglarohlah kharisma Raden Mas Said mulai bersinar. Ia tumbuh menjadi pemimpin perjuangan melawan Belanda. Sebagai pemimpin perjuangan ia mengangkat Raden Sutawijaya sebagai panglima perang dan diberi gelar Raden Ngabehi Rangga Panambang. Sementara Suradiwangsa diangkat sebagai patih dan diberi gelar Kyai Kudanawarsa.
  Sejak 1741 Raden Mas Said mengobarkan perlawanan terhadap Belanda selama 16 tahun. Periode perang pertama (1741-1742) bergabung dengan Sunan Kuning di Randu Lawang. Periode kedua selama sembilan tahun (1743-1752) bersama dengan Pangeran Mangkubumi. Periode ketiga selama lima tahun (1752-1757) Raden Mas Said berjuang sendiri melawan VOC, Sultan Hamengku Buwana I danPakubuwana III. Selama perjuangannya yang sangat panjang, berpindah-pindah medan pertempuran, dan melelahkan itu Raden Mas Said selalu didampingi oleh neneknya Raden Ajeng Sumanarsa, kedua isterinya (Kangjeng Ratu Bendara dan Mas Ayu Matah Ati), putera-puteranya serta pengikut setianya. Mereka semua terlatih duduk di atas punggung kuda, naik-turun pegunungan dan lembah, serta pandai dalam bertahan hidup. Kesatuan mereka yang selalu berhasil dijaga karena semangat TIJI-TIBEH. Keteguhan Raden Mas Said dalam berjuang akhirnya berhasil memaksakan perjanjian politik dengan Pakubuwana III di Salatiga yang mendasari berdirinya pemerintahan Mangkunegaran.

 Ok, demikian dari saya, saya ucapkan terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Selasa, 11 Oktober 2016

Sinopsis Novel "Ayahku (Bukan) Pembohong)"

Sinopsis Novel Ayahku (Bukan) Pembohong

#MuhammadFadhilAdha




Assalammu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

                Yooo. Gimana kabar kalian? Saya harap semuanya baik-baik saja hahaha.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

      Baik, kali ini saya akan meringkas isi cerita dari novel  Ayahku (Bukan) Pembohong. Novel ini dibuat oleh Tere-liye,  rilis pada bulan April tahun 2011, pertama kali di terbit oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, berjumlah 299 halaman. Menurut saya novel ini bagus banget kok untuk para anak-anak agar bisa lebih setia, lebih dekat, dan lebih sayang dengan keberadaan sang Ayah dalam hidup kita sebagai anak nya. Berikut sinopsis dari novel  Ayahku (Bukan) Pembohong


Ayahku (Bukan) Pembohong


Ayahku (Bukan) Pembohong
  
  Dam adalah seorang anak yang dididik dan dibesarkan dengan segala cerita hebat masa muda ayahnya. Tapi dengan semua cerita itulah , tumbuh keperibadian yang baik dalam diri Dam. Pengajaran yang sederhana, namun berdampak sangat besar. Ayah Dam adalah seseorang yang dikenal sebagai pegawai negeri biasa yang ramah,baik dan tidak pernah berbohong dalam setiap ucapannya. Hampir seluruh kota tempat mereka tinggal , kenal dengannya.
 
  Dam sangat mengidolakan ayahnya karena cerita-cerita itu, salah satunya adalah tentang seorang pemain sepak bola terkenal yang dijuluki “ Sang Kapten”. Ayah menceritakan bagaimana pekerja kerasnya sang Kapten saat masih kecil, bekerja menjadi pengantar sup untuk menghidupi keluargannya dan juga terus berlatih saat ada waktu demi meraih cita-citanya menjadi pemain sepak bola. Dari cerita itu Dam belajar yang namanya kerja keras.
 
  Di sekolah, Jarjit (teman sekelas Dam) selalu menggangu Dam. Tapi Dam selalu berusaha sabar karena Ia ingat bagaimana sabarnya suku Penguasa Angin walaupun sudah dijajah berates-ratus tahun. Mereka hanya diam agar tidak terjadi pertumpahan darah. Samapi suatu ketika , mereka berhasil mengusir para penjajah itu dalam suatu pertandingan yang dimenangkan suku Penguasa Angin. Begitu pula halnya dengan Dam dan Jarjit, mereka akhirnya berteman karena sebuah pertandingan, namun kali ini tidak ada sang pemenang.
 
  Hari berganti menjadi minggu,bulan dan tahun, kini Dam sudah lulus SMP dan ayahnya mendaftarkannya di sekolah berasrama bernama Akademi Gajah. Dam tiba disana dengan menaiki kereta api selama 8 jam dari kotanya. Di tahun pertama ini Dam sering membuat masalah yaitu dengan menonton Piala Dunia beramain-ramai dikamarnya sehingga Dam dan Retro (teman sekamar Dam) dihukum kepala sekolah. Juga saat pelajaran tentang gravitasi, mereka merusak alatnya sehingga dihukum menunggui buah apel jatuh dari pohonnya. Awalnya Dam memang kesal dan bosan disana, tapi akhirnya Dam memiliki kesenagannya sendiri disana, yaitu menggambar bangunan sekolah untuk ditunjukkan pada ibunya. Akhirnya Dam pulang untuk liburan, sepanjang perjalanan Dam membantu seorang ibu untuk mengurus anak-anaknya.
 
  Selama dirumah, Dam mengerjakan pekerjaan rumah karena ibunya sakit. Menceritakan pengalamannya di Akademi Gajah dan juga menunjukkan gambarnya. Mereka juga merayakan ulang tahun Ibu secara kecil-kecilan. Sampai akhirnya Dam harus kembali ke Akademi Gajah.
Setelah liburan kali ini, Dam membuat masalah dengan mengundang teman-temannya ke kamarnya untuk merayakan ulang tahun Retro. Akhirnya mereka berdua dipanggil kepala sekolah dan dihukum membersihkan perpustakaan. Retro sangat kesal sedangkan Dam senang karena bisa melanjutkan gambarnya.
 
  Tingal beberapa hari menjelang pembebasan hukuman, Dam dikagetkan dengan judul buku yang sedang dibaca Retro, “Apel Emas Lembah Bukhara”. Dam ingat itu adalah cerita petualangan ayahnya tentang keindahan lembah Bukhara yang dibangun selama 100 tahun karena kerusakan yang ditimbulkan oleh penambang liar. Juga tentang adanya apel emas yang diberikan pada ayahnya.
Karena hal itu berhari-hari Dam mencari buku lain, dan akhirnya Dam menemukan buku berjudul : Suku Penguasa Angin. Ini membuat Dam semakin penasaran dengan keaslian cerita ayahnya. Sampai pertanyaan itupun terlontarkan pada liburan Dam yang kedua. Pertanyaan yang membuat ayahnya tersinggung dan sampai Dam pulang pun mereka masih dalam keadaan canggung. Liburan kali ini pun Ibu terlihat semakin kurang sehat.
 
  Selesai liburan, Dam kembali ke Akademik Gajah dan langsung dihadiahi hukuman untuk membayar buku perpustakaan yang rusak. Akhirnya Dam bekerja di rumah penduduk dan banyak temannya yang ikut serta. Dam juga menabung untuk biaya pengobatan ibunya. Namun pada pagi setelah acara perburuan tim memanah, Dam mendapatkan kabar bahwa ibunya sakit. Ia langsung membereskan barangnya dan pulang.
 
  Sampai disana , Dam sangat marah pada ayahnya karena berbohong tentang keadaan ibunya setahun lalu. Melalui penanganan dokter, Ibu Dam tetap tidak dapat diselamatkan. Malam itu Dam memutuskan untuk berhenti mempercayai semua cerita ayahnya.
Sehari setelah pemakaman ibunya, Dam kembali ke Akademi Gajah. Sekolah itu kosong. Dam menemui kepala sekolah dan mendapatkan ijazah beserta sertifikat penghargaannya, Dam juga mendapatkan surat pengantar masuk universitas. Akhirnya Dam dapat kuliah dengan menggunakan surat itu. Beberapa tahun kemudian, Dam bertemu dengan Taani (teman SMP Dam), mereka mengobrol dan jadi sering bertemu. Semakin lama mereka menjadi dekat dan memutuskan untuk menikah dengan syarat dari Taani, bahwa kelak Ayah bisa tinggal dengan mereka.

 2 tahun kemudian
 
  Lahirlah anak pertama mereka , Zas. Taani sering mengunjungi Ayah bersama Zas dan lebih sering lagi saat lahirnya anak kedua mereka 2 tahun kemudian , Qon. Saat Zas berusia 8 tahun dan Qon 6 tahun, akhirnya Dam memperbolehkan Ayah tinggal dengan mereka.
Selama Ayah tinggal dengan mereka, Dam selalu berusaha menjauhkan anak-anaknya dari segala cerita ayahnya, tapi dilarang Taani. Yang selalu Ayah ceritakan sama dengan yang diceritakannya pada Dam. 
 
  Hanya saja kini Ayah meneceritakan pemain sepak bola terkenal pada masa kini “Si Nomor 10” yang baru saja menelponnya. Sampai suatu hari Dam mengetahui kalau anaknya membolos yang ternyata karena mencari cerita kakeknya di perpustakaan kota. Dam marah dan menghukum mereka juga melarang ayahnya bercerita. Saat Dam pergi dinas , Ayah kembali bercerita hanya saja itu tentang Akademik Gajah dan Ibu Dam. Dam yang mengetahuinya marah dan di malam hujan itu Ayah memutuskan pergi dari rumah. Dam kembali keruang kerjanya dan mencari Akademik Gajah namun tidak ditemukan, ini membuat Dam bingung sampai Dam menuliskan nama ibunya di kolom pencarian dan keluarlah semua berita tentang ibunya yang ternyata seorang artis saat masih muda seperti yang di beritahukan semua orang selama ini padanya.
 
  Esok harinya Ayah dibawa kerumah sakit karena pingsan di pemakaman kota. Setelah ditangani Ayah sempat siuman dan memanggil Dam. Ayah meminta Dam mendengarkan cerita terakhinya tentang Danau Para Sufi. Danau Para Sufi adalah danau yang dibuat oleh ayahnya selama bertahun-tahun untuk mencari tahu definisi dari kebahagiaan dan akhirnya Ayah mendapatkan jawaban. Definisi kebahagiaan itu adalah hati yang lapang, jika seseorang memiliki hati yang lapang maka hidup dalam kesederhanaan pun akan terasa indah dan itulah kebahagiaan. Setelah bercerita , akhirnya Ayah pergi untuk selama-lamanya. Dan hari itu Dam tahu bahwa selama ini ibunya bahagia.
 
  Pada hari pemakaman Ayah Dam, tempat itu dipenuhi hampir seluruh warga kota itu sendiri. Mereka menyalami Dam dan mengucapkan rasa belasungkawanya. Namun saat melihat ke langit Dam dikejutkan dengan adanya formasi layang-layang dimusim hujan seperti ini yang menurut Qon adalah formasi layang-layang suku Penguasa Angin. Namun yang membuat Dam merasa lebih kaget,bersalah sekaligus terharu adalah ketika “Sang Kapten” dan “Si Nomor 10” datang dan mengucapkan rasa sedihnya karena tidak sempat bertemu dengan ayahnya. Dam hanya bisa terisak mendengarnya.
Pagi itu Dam tahu, Ayah bukan pembohong.
   Gimana? Tertarik nggak untuk baca novel ini? Silahkan BELI di toko Gramedia terdekat yaa hahahaha.
   
   "Mulailah membaca novel ini dengan hati lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah secepat mungkin menemui ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat mengatakannya."
    Yang di atas itu merupakan salah satu kalimat yang tertera pada cover belakang novel ini. Baca aja. Enak kok.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siip, ini saja yang dapat saya sampaikan, jika ada kesalahan terhadap artikel saya, saya bermohon maaf.

Wassalammu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Kamis, 08 September 2016

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MENJADI JURNALIS

Assalammu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

    Halo semua, apa kabar? Nama saya Indah Alifia, kelas IX-2 dari kelompok 7
   
Saya akan menjelaskan apa-apa saja yang harus diperhatikan untuk menjadi jurnalis yang handal
yaitu:       

Menulis berita

    Selain kita harus memenuhi kaidah 5W+H (What, Who, Where, When, Why plusHow), yakni menuliskan hasil laporan atau pengamatan terhadap peristiwa atau pendapat yang menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita itu ke dalam artikel yang menarik. kamu harus mengetahui beberapa hal:



  1. Informasi.
    . Informasi adalah batu-bata penyusun berita yang yang efektif. Tanpa informasi,  jangan harap kamu bisa menulis berita itu dengan baik. Jangankan nggak punya informasi, informasinya nggak lengkap saja bakalan kewalahan bikin beritanya. Pokoknya, ada yang ganjal saja, karena tulisan jadi kurang menggigit.

  2. Siginifikansi.
     Maksudnya, berita harus memiliki informasi penting; yakni memberi dampak pada pembaca. Misalnya aja, penulisnya mengingatkan pembaca kepada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka.

  3. Fokus.
     Betul, kegagalan seorang penulis berita adalah ketika menyampaikan berita secara sporadis, alias semrawut. Nggak fokus. Berita yang sukses dan oke biasnya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus.

  4. Konteks.
     Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta seberapa jauh dampaknya.

  5. Wajah.
     Jurnalisme itu menyajikan gagasan dan peristiwa; tren sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi kemanusiaan, dinamika agama, dsb. Tulisan yang disajikan itu berupaya mengenalkan pembaca kepada orang-orang yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau menghadirkan orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu.

  6. Lokasi/Tempat.
      pembaca menyukai  “sense of place”. Kamu bisa membuat tulisan jadi lebih hidup jika menyusupkan “sense of place”.. Misalnya aja kamu gambarkan tentang suasana jalannya pertandingan sepakbola yang menegangkan saat kedua klub itu bermain hidup-mati untuk mengejar gelar juara atau menghindari jurang degdradasi. Seru deh.

  7. Suara.
     Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya. Jadi, gunakan kalimat aktif. Bila perlu berbau percakapan.

  8. Anekdot dan Kutipan.
     Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat antara satu hingga lima alinea—“cerita dalam cerita”. Anekdot umumnya menggunakan seluruh teknik dasar penulisan fiksi; narasi, karakterisasi, dialog, suasana. Semua itu dibuat dengan tujuan untuk mengajak pembaca melihat cerita dalam detil visual yang kuat. Kata orang-orang sih, anekdot sering dianggap sebagai ‘permata’ dalam cerita.
Nilai berita

   Nilai berita adalah seperangkat kriteria untuk menilai apakah sebuah kejadian cukup penting untuk diliput. Ada sejumlah faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita. 7 di antaranya adalah:

  1. Kedekatan
     (proximity). Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama dekat secara fisik dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.

  2. Ketenaran
     (prominence). Orang terkenal memang sering menjadi berita. Seperti kata ungkapan Barat, Name makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul di koran dan juga televisi.

  3. Aktualitas
     (timeliness). Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

  4. Dampak 
    (impact). Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pula nilai beritanya.

  5. Keluarbiasaan 
    (magnitude). Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.

  6. Konflik 
    (conflict). Berita tentang adanya bentrokan, baik secara fisik maupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.

  7. Keanehan 
    (oddity). Sesuatu yang tidak lazim (unusual) mengundang perhatian orang di sekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup nggak umum, memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain pada umumnya, dsb cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.
Daya tarik berita (News interest).

   Sumber informasi untuk bahan berita

Ada beberapa sumber perolehan berita:
  1. Staf surat kabar, yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat kabar tertentu, berkantor di redkasi surat kabar tersebut.

  2. Koresponden
    , yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita tertentu dan tidak berkantor di kantor redaksi.

  3. Kantor berita
     (news agencies), yakni lembaga yang khusus berita-berita dalam dan luar negeri serta beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.

  4. Features Syndicates
    , yaitu lembaga yang khusus “menjual” kepada penerbit.

  5. Kalangan publisitas
    , yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja mempopulerkan orang-orang atau peristiwa.

  6. Volunteer staff
    , yaitu orang-orang awam atau bukan kalangan pers yang akan memberi informasi berharga tentang gejala dan kejadian yang bisa diangkat sebagai berita.
Syarat sumber berita

     Sebuah tulisan jurnalistik haruslah bersumber dari fakta, bukan opini atau asumsi si reporter. Itu sebabnya, harus ada sumber berita yang jelas dan dapat dipercaya. Ada beberapa syarat sumber berita:

  1. Layak dipercaya
    , meski kelihatan mudah, tapi wartawan yang belum berpengalaman akan kejeblos mewawancarai sumber yang diragukan kebenaran omongannya. Jadi harusH jeli dan kritis ketika mengamati peristiwa atau kejadian dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

  2. Berwenang
    , artinya orang yang punya kekuasaan dan tanggung jawab terhadap masalah yang sedang kita garap. Kenapa ini penting? Pertama, agar tercapai keseimbangan penulisan berita yang balance (seimbang) dan both-sided coverage (liputan yang menyajikan keterangan dua pihak yang bertolak-belakang sehingga fair atau adil). Kedua, agar tulisan atau laporan bisa aman.

  3. Kompeten
    , artinya sumber berita tersebut layak untuk dimintai keterangannya

  4. Orang yang berkaitan langsung dengan peristiwa
    , yaitu sumber berita yang memiliki hubungan, terpengaruh atau mempengaruhi peristiwa tersebut. Tim jurnalis juga biasanya akan menjadi bagian dari OSIS, yaitu sebagai seksi dokumentaris. tim jurnalis berperan penting dan aktif di dalam berbagai kegiatan sekolah.      

   

    Demikian yang dapat saya sampaikan, saya berharap dengan post ini teman-teman bisa mencerna nya dengan baik.
Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

JURNALIS MANAMSA

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh


             Saya kali ini ingin membahas tentang salah satu ekskul di SMP Negeri 16 MEDAN yaitu ekskul Jurnalis. Mungkin sudah banyak sekolah yang mempunyai ekskul yang sama, karena tim Jurnalis berperan penting dalam pembuatan mading. Jurnalis SMP Negeri 16 MEDAN selalu membuat berita baru setiap harinya, dan pastinya semuanya adalah kegiatan kegiatan yang ada di SMP Negeri 16 MEDAN mulai dari hari besar nasionasl sampai kegiatan ekskul lain seperti Paskibra, Pramuka, KIR, Teater, Taekwondo, Dokter Remaja, dan berbagai ekskul lainnya.

           Jurnalis biasanya menulis berita terkait seluruh aktifitas di dalam sekolah, tetapi tim jurnalis pernah mewawancarai salah satu filateli (pengoleksi perangko) di kantor gubernur Sumatera Utara. Tim jurnalis juga pernah membuat berbagai artikel tentang kemenangan yang diraih oleh ekskul lain.
           
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------         

         MANAMSA adalah nama dari tim jurnalis di SMP Negeri 16 medan. Jurnalis MANAMSA selalu meliput kegiatan di SMP Negeri 16 medan. Tim jurnalis ini juga aktif dalam mengisi mading sekolah.
      MANAMSA sudah berdiri kurang lebih selama 2 tahun. Pencetus nama "MANAMSA" adalah salah satu narasumber ketika pelatihan jurnalis se-Sumatera Utara berlangsung.

                                   


  Demikian yang saya sampaikan, saya ucapkan terima kasih dan saya tutup dengan

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

PERBEDAAN JURNALIS DAN JURNALISTIK

    Bismillahirrahmaanirrahiim

  Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

         Sebelum memulai, saya akan memperkenalkan diri saya.
     
      Nama saya Muhammad Akbar Sultan Siregar. Saya lahir di Medan, dan tinggal di Medan. Saya bersekolah di SMP Negeri 16 MEDAN. Saya duduk di kelas IX-2, dan duduk dikelompok 7, dengan Fadhil, Mayang, dan Indah.    
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
     Pada entri sebelumnya, teman saya Fadhil, telah menjelaskan tentang cara bekerja ekstrakulikuler Jurnalistik, serta apa itu dan bagaimana para Jurnalis bekerja. Dengan ada nya ekskul ini, teman-teman bakal lebih menyukai keterampilan dalam menulis, membaca, mengumpulkan berita/informasi.
   
       Teman-teman, ada yang tau nggak, apa perbedaan "Jurnalis", dengan "Jurnalistik"?

                                                                (source:careernews.id)

      Baiklah, akan saya jelaskan apa perbedaan dari dua kata itu.

       Jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

     Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata  journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.

       Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.

       Nah, teman-teman. Sudah mengerti apa perbedaan dari dua kata tadi? Jika sudah mengerti, saya tutupi dengan mengucapkan


   Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
  
     

Jumat, 02 September 2016

EKSKUL JURNALISTIK

 Bismillahirrahmaanirrahiim.

     Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

    
     Salam kenal, semua. Nama saya Muhammad Fadhil Adha, saya tinggal di Medan, dan lahir di Medan. Saya bersekolah di SMP Negeri 16 Medan, saya duduk di kelas IX-2, dan berada di kelompok 7. Saya    akan memulai pokok dari tema. 

    

      Jurnalistik merupakan ilmu yang akrab dengan masyarakat sehari-hari. Ia ada di televisi, majalah, koran, radio dan internet.  Jurnalistik dengan kelenturannya juga bisa masuk di berbagai disiplin ilmu. Ia tidak hanya mengasah keterampilan menulis bagi orang yang mempelajari jurnalistik  namun lebih jauh mengajak orang untuk berpikir lebih dalam, bagi orang yang mempelajarinya

    Ekstrakulikuler Jurnalistik, dimaksudkan untuk membangun kelompok-kelompok jurnalistik di tingkat siswa. Hal ini merupakan upaya pensiasatan untuk kalangan siswa mengisi waktu senggangnya selepas kegiatan pendidikan wajib di sekolah. Upaya ini, juga berjalan beriringan dengan program pendidikan nasional, kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi yang ditawarkan dalam program ini adalah menulis. Ragam penulisan yang sedemikian banyak bisa menjadi pilihan para siswa untuk mengekspresikan dirinya. Membuat cerita pendek, puisi, tulisan berita dan novel.


    Ekskul Jurnalistik diadakan di luar jam belajar sesuai kurikulum standar.  Kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.


   Di dalam ekskul tersebut, para anggota Jurnalistik harus menulis, dan menyusun laporan tentang apa saja kegiatan apa yang telah dilaksanakan oleh sekolah tersebut, lalu dipublikasikan melalui Mading (Majalah Dinding) sekolah, koran, dan lain-lain.

   Demikian yang dapat sama sampaikan tentang Ekstrakulikuler Jurnalistik, saya bermohon maaf atas segala kekurangan.

  Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.