Kamis, 08 September 2016

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MENJADI JURNALIS

Assalammu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuh

    Halo semua, apa kabar? Nama saya Indah Alifia, kelas IX-2 dari kelompok 7
   
Saya akan menjelaskan apa-apa saja yang harus diperhatikan untuk menjadi jurnalis yang handal
yaitu:       

Menulis berita

    Selain kita harus memenuhi kaidah 5W+H (What, Who, Where, When, Why plusHow), yakni menuliskan hasil laporan atau pengamatan terhadap peristiwa atau pendapat yang menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita itu ke dalam artikel yang menarik. kamu harus mengetahui beberapa hal:



  1. Informasi.
    . Informasi adalah batu-bata penyusun berita yang yang efektif. Tanpa informasi,  jangan harap kamu bisa menulis berita itu dengan baik. Jangankan nggak punya informasi, informasinya nggak lengkap saja bakalan kewalahan bikin beritanya. Pokoknya, ada yang ganjal saja, karena tulisan jadi kurang menggigit.

  2. Siginifikansi.
     Maksudnya, berita harus memiliki informasi penting; yakni memberi dampak pada pembaca. Misalnya aja, penulisnya mengingatkan pembaca kepada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka.

  3. Fokus.
     Betul, kegagalan seorang penulis berita adalah ketika menyampaikan berita secara sporadis, alias semrawut. Nggak fokus. Berita yang sukses dan oke biasnya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus.

  4. Konteks.
     Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta seberapa jauh dampaknya.

  5. Wajah.
     Jurnalisme itu menyajikan gagasan dan peristiwa; tren sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi kemanusiaan, dinamika agama, dsb. Tulisan yang disajikan itu berupaya mengenalkan pembaca kepada orang-orang yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau menghadirkan orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu.

  6. Lokasi/Tempat.
      pembaca menyukai  “sense of place”. Kamu bisa membuat tulisan jadi lebih hidup jika menyusupkan “sense of place”.. Misalnya aja kamu gambarkan tentang suasana jalannya pertandingan sepakbola yang menegangkan saat kedua klub itu bermain hidup-mati untuk mengejar gelar juara atau menghindari jurang degdradasi. Seru deh.

  7. Suara.
     Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya. Jadi, gunakan kalimat aktif. Bila perlu berbau percakapan.

  8. Anekdot dan Kutipan.
     Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat antara satu hingga lima alinea—“cerita dalam cerita”. Anekdot umumnya menggunakan seluruh teknik dasar penulisan fiksi; narasi, karakterisasi, dialog, suasana. Semua itu dibuat dengan tujuan untuk mengajak pembaca melihat cerita dalam detil visual yang kuat. Kata orang-orang sih, anekdot sering dianggap sebagai ‘permata’ dalam cerita.
Nilai berita

   Nilai berita adalah seperangkat kriteria untuk menilai apakah sebuah kejadian cukup penting untuk diliput. Ada sejumlah faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita. 7 di antaranya adalah:

  1. Kedekatan
     (proximity). Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama dekat secara fisik dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.

  2. Ketenaran
     (prominence). Orang terkenal memang sering menjadi berita. Seperti kata ungkapan Barat, Name makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul di koran dan juga televisi.

  3. Aktualitas
     (timeliness). Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

  4. Dampak 
    (impact). Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pula nilai beritanya.

  5. Keluarbiasaan 
    (magnitude). Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.

  6. Konflik 
    (conflict). Berita tentang adanya bentrokan, baik secara fisik maupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.

  7. Keanehan 
    (oddity). Sesuatu yang tidak lazim (unusual) mengundang perhatian orang di sekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup nggak umum, memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain pada umumnya, dsb cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.
Daya tarik berita (News interest).

   Sumber informasi untuk bahan berita

Ada beberapa sumber perolehan berita:
  1. Staf surat kabar, yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat kabar tertentu, berkantor di redkasi surat kabar tersebut.

  2. Koresponden
    , yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita tertentu dan tidak berkantor di kantor redaksi.

  3. Kantor berita
     (news agencies), yakni lembaga yang khusus berita-berita dalam dan luar negeri serta beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.

  4. Features Syndicates
    , yaitu lembaga yang khusus “menjual” kepada penerbit.

  5. Kalangan publisitas
    , yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja mempopulerkan orang-orang atau peristiwa.

  6. Volunteer staff
    , yaitu orang-orang awam atau bukan kalangan pers yang akan memberi informasi berharga tentang gejala dan kejadian yang bisa diangkat sebagai berita.
Syarat sumber berita

     Sebuah tulisan jurnalistik haruslah bersumber dari fakta, bukan opini atau asumsi si reporter. Itu sebabnya, harus ada sumber berita yang jelas dan dapat dipercaya. Ada beberapa syarat sumber berita:

  1. Layak dipercaya
    , meski kelihatan mudah, tapi wartawan yang belum berpengalaman akan kejeblos mewawancarai sumber yang diragukan kebenaran omongannya. Jadi harusH jeli dan kritis ketika mengamati peristiwa atau kejadian dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

  2. Berwenang
    , artinya orang yang punya kekuasaan dan tanggung jawab terhadap masalah yang sedang kita garap. Kenapa ini penting? Pertama, agar tercapai keseimbangan penulisan berita yang balance (seimbang) dan both-sided coverage (liputan yang menyajikan keterangan dua pihak yang bertolak-belakang sehingga fair atau adil). Kedua, agar tulisan atau laporan bisa aman.

  3. Kompeten
    , artinya sumber berita tersebut layak untuk dimintai keterangannya

  4. Orang yang berkaitan langsung dengan peristiwa
    , yaitu sumber berita yang memiliki hubungan, terpengaruh atau mempengaruhi peristiwa tersebut. Tim jurnalis juga biasanya akan menjadi bagian dari OSIS, yaitu sebagai seksi dokumentaris. tim jurnalis berperan penting dan aktif di dalam berbagai kegiatan sekolah.      

   

    Demikian yang dapat saya sampaikan, saya berharap dengan post ini teman-teman bisa mencerna nya dengan baik.
Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

JURNALIS MANAMSA

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh


             Saya kali ini ingin membahas tentang salah satu ekskul di SMP Negeri 16 MEDAN yaitu ekskul Jurnalis. Mungkin sudah banyak sekolah yang mempunyai ekskul yang sama, karena tim Jurnalis berperan penting dalam pembuatan mading. Jurnalis SMP Negeri 16 MEDAN selalu membuat berita baru setiap harinya, dan pastinya semuanya adalah kegiatan kegiatan yang ada di SMP Negeri 16 MEDAN mulai dari hari besar nasionasl sampai kegiatan ekskul lain seperti Paskibra, Pramuka, KIR, Teater, Taekwondo, Dokter Remaja, dan berbagai ekskul lainnya.

           Jurnalis biasanya menulis berita terkait seluruh aktifitas di dalam sekolah, tetapi tim jurnalis pernah mewawancarai salah satu filateli (pengoleksi perangko) di kantor gubernur Sumatera Utara. Tim jurnalis juga pernah membuat berbagai artikel tentang kemenangan yang diraih oleh ekskul lain.
           
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------         

         MANAMSA adalah nama dari tim jurnalis di SMP Negeri 16 medan. Jurnalis MANAMSA selalu meliput kegiatan di SMP Negeri 16 medan. Tim jurnalis ini juga aktif dalam mengisi mading sekolah.
      MANAMSA sudah berdiri kurang lebih selama 2 tahun. Pencetus nama "MANAMSA" adalah salah satu narasumber ketika pelatihan jurnalis se-Sumatera Utara berlangsung.

                                   


  Demikian yang saya sampaikan, saya ucapkan terima kasih dan saya tutup dengan

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

PERBEDAAN JURNALIS DAN JURNALISTIK

    Bismillahirrahmaanirrahiim

  Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

         Sebelum memulai, saya akan memperkenalkan diri saya.
     
      Nama saya Muhammad Akbar Sultan Siregar. Saya lahir di Medan, dan tinggal di Medan. Saya bersekolah di SMP Negeri 16 MEDAN. Saya duduk di kelas IX-2, dan duduk dikelompok 7, dengan Fadhil, Mayang, dan Indah.    
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
     Pada entri sebelumnya, teman saya Fadhil, telah menjelaskan tentang cara bekerja ekstrakulikuler Jurnalistik, serta apa itu dan bagaimana para Jurnalis bekerja. Dengan ada nya ekskul ini, teman-teman bakal lebih menyukai keterampilan dalam menulis, membaca, mengumpulkan berita/informasi.
   
       Teman-teman, ada yang tau nggak, apa perbedaan "Jurnalis", dengan "Jurnalistik"?

                                                                (source:careernews.id)

      Baiklah, akan saya jelaskan apa perbedaan dari dua kata itu.

       Jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

     Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata  journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.

       Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.

       Nah, teman-teman. Sudah mengerti apa perbedaan dari dua kata tadi? Jika sudah mengerti, saya tutupi dengan mengucapkan


   Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
  
     

Jumat, 02 September 2016

EKSKUL JURNALISTIK

 Bismillahirrahmaanirrahiim.

     Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

    
     Salam kenal, semua. Nama saya Muhammad Fadhil Adha, saya tinggal di Medan, dan lahir di Medan. Saya bersekolah di SMP Negeri 16 Medan, saya duduk di kelas IX-2, dan berada di kelompok 7. Saya    akan memulai pokok dari tema. 

    

      Jurnalistik merupakan ilmu yang akrab dengan masyarakat sehari-hari. Ia ada di televisi, majalah, koran, radio dan internet.  Jurnalistik dengan kelenturannya juga bisa masuk di berbagai disiplin ilmu. Ia tidak hanya mengasah keterampilan menulis bagi orang yang mempelajari jurnalistik  namun lebih jauh mengajak orang untuk berpikir lebih dalam, bagi orang yang mempelajarinya

    Ekstrakulikuler Jurnalistik, dimaksudkan untuk membangun kelompok-kelompok jurnalistik di tingkat siswa. Hal ini merupakan upaya pensiasatan untuk kalangan siswa mengisi waktu senggangnya selepas kegiatan pendidikan wajib di sekolah. Upaya ini, juga berjalan beriringan dengan program pendidikan nasional, kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi yang ditawarkan dalam program ini adalah menulis. Ragam penulisan yang sedemikian banyak bisa menjadi pilihan para siswa untuk mengekspresikan dirinya. Membuat cerita pendek, puisi, tulisan berita dan novel.


    Ekskul Jurnalistik diadakan di luar jam belajar sesuai kurikulum standar.  Kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.


   Di dalam ekskul tersebut, para anggota Jurnalistik harus menulis, dan menyusun laporan tentang apa saja kegiatan apa yang telah dilaksanakan oleh sekolah tersebut, lalu dipublikasikan melalui Mading (Majalah Dinding) sekolah, koran, dan lain-lain.

   Demikian yang dapat sama sampaikan tentang Ekstrakulikuler Jurnalistik, saya bermohon maaf atas segala kekurangan.

  Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.